Kuliner Khas Tegal Kelezatan Tradisional dari Kota Bahari
Tegal, kota pesisir di Jawa Tengah yang terkenal dengan warung makannya yang khas, yakni warteg (warung Tegal), ternyata menyimpan kekayaan kuliner yang menggoda selera. Tak hanya terkenal dengan logat ngapak-nya yang unik, Tegal juga punya aneka hidangan khas yang menggambarkan karakter masyarakatnya yang egaliter, sederhana, dan penuh rasa. Berikut ini adalah deretan kuliner khas Tegal yang wajib Anda coba bila berkunjung ke sana.
1. Sate Kambing Tegal (Sate Balibul)

Asal-usul & Ciri Khas:
Sate ini dibuat dari kambing muda berusia di bawah lima bulan (balibul), dagingnya empuk dan tidak bau prengus. Dipanggang tanpa bumbu kecap terlebih dahulu, kemudian disajikan dengan bumbu kecap bawang atau sambal kacang sesuai selera.
Ciri khasnya: ukuran potongan daging lebih besar dari sate biasa, dan sering dihidangkan dengan gulai kambing atau sop buntut kambing.
Tempat terkenal: Sate Kambing Batibul Bang Awi, Sate Kambing Mendo Wendy’s Tegal.
2. Kupat Glabed

Deskripsi:
Merupakan hidangan lontong (kupat) yang disiram kuah kuning kental dari santan dan tepung beras yang disebut “glabed”. Disajikan dengan kerupuk mie merah khas Tegal, sambal, dan bisa ditambah telur rebus atau gorengan.
Rasa: Gurih, creamy, dan pedas jika ditambah sambal.
Waktu terbaik: Cocok sebagai menu sarapan.
3. Tahu Aci
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4760607/original/060001000_1709516048-shutterstock_2389242373.jpg)
Asal & Proses Pembuatan:
Tahu kuning dibelah diagonal, kemudian diisi dengan adonan aci (tepung tapioka) yang dicampur bawang putih, daun kucai, dan kadang ebi. Digoreng garing, cocok disantap hangat dengan cabai rawit atau sambal petis.
Lokasi pusat produksi: Kecamatan Slawi, yang dikenal sebagai sentra tahu aci.
Jenis variasi: Ada yang dibentuk bola aci, atau tahu aci isi telur puyuh.
4. Tahu Pletok

Perbedaan dengan tahu aci:
Kalau tahu aci hanya acinya di bagian luar, tahu pletok acinya di dalam tahu, dibalut adonan aci di seluruh permukaan dan digoreng garing. Ukurannya lebih besar dan teksturnya kenyal di dalam, renyah di luar.
Biasa dijual bersama: Tahu aci dan gorengan lain di warung kaki lima.
5. Lengko Tegal (Nasi Lengko)

Komposisi:
Nasi hangat disajikan dengan tahu goreng, tempe goreng, tauge rebus, mentimun, dan disiram bumbu kacang kental serta kecap manis khas Tegal. Dilengkapi taburan bawang goreng dan kerupuk.
Nilai gizi: Cocok untuk vegetarian dan rendah kolesterol.
Khas Tegal: Kecap manisnya pakai kecap Cap Gentong atau Kecap SH produksi lokal.
6. Olos Tegal

Makanan ringan favorit anak muda Tegal.
Berbentuk bulat, dari adonan tepung terigu yang diisi sayuran (biasanya kol, cabai, kadang daging cincang atau sosis), lalu digoreng.
Sensasi rasa: Luar renyah, dalamnya panas dan pedas meletup.
Harga terjangkau: Rp 1.000–2.000 per biji, populer di sekolah dan pasar malam.
7. Rujak Teplak

Isi dan Ciri:
Berbeda dengan rujak biasa, rujak ini berisi aneka sayuran rebus seperti daun pepaya, bayam, kacang panjang, dan daun singkong. Disiram sambal teplak yang unik—terbuat dari tempe bosok (fermentasi), bawang putih, cabai, dan garam.
Rasanya: Gurih, asin, sedikit asam, dan pedas.
Manfaat: Banyak serat dan menyehatkan pencernaan.
8. Sega Lengko Ayam (Nasi Lengko Ayam)
.jpeg)
Varian dari nasi lengko, yang ditambahkan suwiran ayam kampung goreng. Biasanya disajikan dengan lalapan, tahu tempe, sambal, dan bumbu kacang.
9. Soto Tauco Tegal

Ciri khas:
Menggunakan tauco (fermentasi kedelai) sebagai bahan utama kuah sotonya. Isian soto ini terdiri dari irisan daging sapi atau ayam, kentang rebus, tomat, dan taoge.
Rasa: Gurih, sedikit manis, dan aroma fermentasi khas.
Pelengkap: Disajikan dengan sate kerang atau sate telur puyuh.
10. Teh Poci Tegal

Minuman ikonik warga Tegal.
Disajikan dalam poci tanah liat, menggunakan gula batu dan teh wangi asli Tegal (biasanya merek Tong Tji atau Sosro asli Slawi).
Tradisi minumnya: Disebut “moci”, biasa dilakukan sore hari sambil bersantai.
Rasa: Harum, manis lembut, dan ada aroma tanah liat dari pocinya.
Kuliner khas Tegal tidak hanya menggoda dari segi rasa, tetapi juga menggambarkan budaya masyarakatnya yang bersahaja namun kreatif. Dari makanan berat seperti sate kambing dan kupat glabed hingga jajanan khas seperti olos dan tahu aci, semuanya menunjukkan kekayaan cita rasa yang khas daerah pesisir utara Jawa.